Dear Participant,
Thank you for signing up for OCBC Cycle 2018!
As our participant, you can now ride Mobikes for free – anytime, anywhere for the whole of 2018! All OCBC Cycle 2018 participants are entitled for a FREE 2018 Mobike pass. Your 360 Day Mobike Pass (unlimited rides, $0 deposit) has been activated and pegged to the mobile number you’ve provided.
Demikian isi salah satu email yang masuk ke inbox saya pagi itu di awal maret. Kaget…,lalu sebentar kemudian saya termenung mencerna maksud dari email ini.
Apa itu maksudnya “anytime, anywhere for the whole 2018”. Kapok karena pernah menerima puluhan penawaran terselubung, yang ujung-ujungnya mewajibkan untuk memenuhi pembayaran iuran keanggotaan. Membuat saya segera memastikan syarat dan ketentuannya dengan menggunduh aplikasi Bike sharing Mobike dari Google store.
Sebagai penjelasan..Mobike ini adalah sebuah perusahaan layanan bike sharing di singapore, yang menyediakan jasa penyewaan sepeda secara online. Di mana penggunanya harus mengunduh aplikasinya dan nantinya harus menggunakan kamera handphone untuk menscanning QR code yang terdapat di frame sepeda. Lalu QR code yang sudah terbaca dan bluetooth handphone.yang sudah menyala sebelumnya, akan membuka gembok sepeda dan kemudian nantinya saat ingin berhenti menggunakan, tinggal gembok kembali sepeda lalu dengan teknologi bluetooth pula yang akan menyelesaikan dan menghitung masa pemakaian sepeda. Seperti itulah cara kerja bike sharing berbasis aplikasi.
Dengan tarif pemakaian 50 cent per 30 menit, cukup lumayan menghemat biaya transport untuk warga yang dengkulnya biasa mengayuh sepeda.


Setelah selesai menginstall dan mendaftarkan nomor telepon saya di aplikasi Mobike. Saya cek ke dalam menu settingnya. Kaget juga..ternyata meskipun saya belum pernah mendaftar dan membeli satupun voucher Mobike ini, sudah tertera di sana bahwa saya berhak atas Mobike Pass selama 365 hari unlimited ride dengan 2 jam pertama bebas biaya di tiap ‘ride’nya. Hmm. Artinya ini benar-benar gratis tis setahun. Asalkan sebelum limit dua jamnya selesai saya segera mengakhiri penggunaan sepeda Mobike yang pertama dan menggantinya dengan sepeda Mobike yang lain.


Demikianlah..Sejak awal bulan maret gowes dengan bike sharing menjadi aktivitas rutin saya saat berangkat dan pulang kantor serta aktivitas-aktivitas jarak dekat dan menengah lainnya.
Dan minggu lalu tambah lagi satu aplikasi bike sharing bernama Ofo di handphone saya, setelah seorang teman memberitahu saya kalau di penyedia layanan yang satu ini cukup bayar 1.5 dollar untuk pemakaian tak terbatas selama 2 bulan. Sehingga, dari 4 penyedia layanan bike sharing berbasis aplikasi di singapore, saya memiliki 2 diantaranya. Sangat-sangat memudahkan dalam mencari sepeda yang akan saya pakai nantinya.



Saya sendiri termasuk orang yang suka ber ‘bike to work’. Dengan bike sharing gratisan ini menjadi sangat terbantu. Minimal 2 kali dalam seminggu saya bike to work. Ringan di kantong pasti itu. Segar di mata adalah tambahannya. Ketimbang berangkat dengan menggunakan bis atau pun kereta yang ber AC tapi pemandangannya hanya orang-orang yang masih terkantuk-kantuk atau sibuk dengan gadgetnya.
Dengan bersepeda rutinitas menjadi banyak berbeda. Hembusan udara pagi yang segar, taman-taman hijau yang terlewati dan wajah-wajah segar para warga yang dengan semangat paginya berjalan ke stasiun kereta atau halte bis membuat pagi hari saya menjadi lebih hidup dan alami.
Dengan bike sharing, ritual yang ribet untuk melepas gembok sepeda, turun dengan lift, lalu mengunci gembok kembali di parkiran kantor menjadi hilang. Saya tinggal mencari sepeda yang tersedia melalui gps di aplikasi handphone lalu kemudian scan and ride. Setelah selesai gowes ke kantor yang butuh sekitar 30 menit sepeda tinggal saya parkirkan di pinggir jalan lalu tekan tuas gembok sepeda untuk mengakhiri pemakaian. Dengan teknologi, semua menjadi mudah.
Bagaimana nanti kalau promo gratisnya berakhir ? akankah saya menjadi ketagihan dan tergantung dengan kemudahan pemakaiannya? Saya belum tahu sih, semoga sepeda saya masih sehat-sehat saja hingga tahun depan. Kalau si United sudah tidak bisa di gowes lagi dan hitung-hitungan penghematannya masuk budget (saat ini cost bike sharing masih separuhnya cost public transport per 30 menit) dan jalanan semakin macet oleh mobil-mobil pribadi dan bis-bis besar. Bisa jadi saya menjadi pemakai tetap bike sharing ini. Setidaknya..berkontribusi agar bumi kita menjadi ramah lingkungan dan bebas polusi.
kemarin waktu aku ke bandung di alun² juga ada sepeda yang seperti ini nih… tapi ngga tau caranya xixixi
SukaSuka
Bandung kotanya sejuk. enak buat gowes dalam kota tuh
SukaSuka
Wah, ada aplikasinya ya. Kupikir ini cuma bisa dipake sama warga SG doang.
Waktu seminggu ke SG tahun lalu, di depan apartemen di kawasan Sengkang banyak sepeda. Pingin coba, tapi nggak tahu gimana caranya. Alhasil keluyurannya cuma naik MRT sama bis doang hehehe.
SukaSuka
memang ada aplikasinya. Sayangnya.. nomor telepon yang bisa didaftarkan hanya nomor SG. Dan cara pembayarannya pun hanya dengan Kartu kredit terbitan bank SG. Mungkin untuk meminimalisir faktor resikonya.
SukaSuka
menarik sekali ya mas, baru bener-bener engeh kalo di SG ada banyak sepeda yg bisa dipake lewat app kaya gini.
udah lama ada ya mas?
tahun kemarin saya ke sana, baru nemu satu dua dekat penginapanku di Novena.
SukaDisukai oleh 1 orang
sudah ada 4 perusahaan dgn masing2 armada yg cukup besar. tapi ya itu..gak bisa bayar dengan Kartu kredit terbitan indonesia. Pun nomor telepon yang terdaftar harus nomor lokal SG.
SukaSuka
Perubahan teknologi informasi memang sangat cepat, kalau kita Ndak bisa mengikuti ya ketinggalan jaman mas pastinya.
SukaSuka
Setuju banget.. Terima kasih ya sudah berkunjung
SukaSuka
jadi inget om waktu kemarin di singapora, disana itu bener bener tertib banget, sepeda berkeliaran dan diletakkan bebas dimana saja. kalau disini mungkin sudah hilang kali ya om
SukaSuka
Sepeda yang diletakkan bebas tanpa digembok itu mungkin sepeda mobike, ofo, atau obike ya om? Itu memang milik perusahaan sewa sepeda dgn GPS tag. Kalau milik pribadi paling hanya sepeda-sepeda lama dan murah saja yang berani parkir sembarangan. Kalau sepeda bagus resiko untuk digondol maling selalu ada.
SukaSuka
saya kurang tau om mobuke ofo atau obike..waktu itu saya keluar hotel sekitar jam 3 pagi waktu SG..jalan-jalan sendirian, berasa aman saja…
saya cuma penasaran sama perkataan guide saya pas disana. “kalau di SG, keluar malam atau dini hari pun sepi tetep aman, cuma kadang orang In**ia yang kadang bikin ribut..gitu katanya om
SukaSuka
Setuju banget dengan keamanan diri. Aman sekali di Sg. Tapi kalau keamanan barang berharga kita, kalau tidak waspada tetap akan jadi peluang buat yang gak mau kerja keras di sini.
SukaSuka
Terima kasih atas sharingnya……Salut sama SG…. selamat gowes…
SukaSuka